Jurnalis:Ali
Sampang,(GerakNusantara.com) - Dinsos PPPA Sampang Madura Jawa Timur kedatangan 14 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Desa Mandangin
Kedatangan 14 KPM yang didampingi oleh Asnawi Aktivis LSM Garda Kawal Sampang (GKS) asal Mandangin ke Kantor yang ada di jalan Rajawali rabu 3/5 itu untuk menanyakan kejelasan karena sejak tahun 2021 tidak menerima bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH), padahal tahun sebelumnya menerima dengan lancar
Di Dinsos PPPA ruang Pelayanan PKH warga masyarakat itu awalnya diterima oleh Nanang Koordinator Kabupaten Pendamping PKH
Setelah menerima berbagai keluhan yang disampaikan, Nanang memberikan penjelasan tentang tekhnis dan syarat kelayakan mendapat bantuan seraya meminta copy Kartu Keluarga (KK) untuk mengkroscek data yang ada
Saat itu ada sejumlah KPM dari Kelurahan Polagan dan Kecamatan Jrengik datang dan menanyakan hal yang sama
Dari data yang terkumpul dan setelah dikroscek, Moh Fathurrosi Operator SIKS NG PKH Dinsos PPPA hadir untuk memberikan penjelasan detail permasalahan yang dihadapi KPM yang tidak menerima bantuan
Menurut Moh Fathorrozi, ada sejumlah kendala tekhnis yang menyebabkan para KPM belum bisa mendapat bantuan seperti tidak padannya identitas Kependudukan yang dimiliki dengan Dispendukcapil, tidak masuknya salah satu Anggota Keluarga di Dapodik dan apalagi saat ini Kemensos sedang berupaya untuk meluruskan data yang ada
“Jadi selain terkendala teknis ada juga yang perlu bersabar karena dalam data tertera ada yang masih menunggu proses,” ujar Moh Fathorrozi
Selain itu disebutkan kendala tertukarnya ATM antar Anggota Kelompok dengan nama sama tapi NIK berbeda
Usai mendapat penjelasan detail para KPM ini merasa puas dan akan menindaklanjuti arahan yang disampaikan oleh Koordinator Kabupaten Pendamping PKH maupun Operator
Seperti yang disampaikan oleh Hoswah 54 KPM asal Desa Mandangin yang ikut datang ke Kantor Dinsos PPPA
“Alhamdulilah pak, walaupun tidak membuahkan hasil tapi dengan datang kesini dapat diketahui pokok permasalahannya,”tutur Hoswah yang diketahui kasusnya karena ATM tertukar seraya menunjukkan copy KK dan ATM yang dipegang
Masih menurut Hasweh, Ia akan mengikuti saran Petugas untuk mencari dan menelusuri ATM yang tertukar itu kepada Anggota Kelompok yang lain
Usai mendampingi para PKM, Asnawi Aktivis LSM GKS asal Desa Mandangin mengaku sebenarnya tugas mendampingi KPM ini ada di pundak Ketua Kelompok maupun Pendamping PKH Wilayah Kecamatan Kota
“Saya sempat menolak permintaan warga karena ada pihak yang seharusnya lebih kompeten mendampinginya, tapi karena didesak dan untuk kepentingan masyarakat maka permintaan itu dipenuhi,” ucap Asnawi
Menyinggung soal permasalahan tertukarnya ATM, Asnawi mengungkapkan bisa saja dan masih dalam dugaan terjadi saat penyerahan kembali ATM dari Ketua Kelompok pasca mencairkan
“Saya contohkan Bibi saya walaupun ATM dipegangnya, sekitar H-3 pencairan diminta oleh Ketua Kelompok untuk membantu kelancaran pengurusan pencairan dan setelahnya di kembalikan,” tandas Asnawi
Ia mengaku upaya menjembatani dan mendampingi KPM ke Kantor Dinsos PPPA terbilang memuaskan karena KPM mendapat penjelasan langsung dari Koordinator Kabupaten maupun Operator sehingga dapat terungkap kendala yang terjadi selama ini melalui pemaparan yang mudah dipahami dan logis.