SURABAYA, (GerakNusantara.com) - Dua UPT Pemasyarakatan di Jawa Timur, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Surabaya terus meningkatkan penggeledahan kamar hunian warga binaan.
"Kondisi di dalam lapas masih dipengaruhi kondisi di luar lapas, karena budaya saat mereka di luar masih terbawa," ujar Plt. Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto, dalam rilis, Jumat(25/2/2022).
Apalagi untuk lapas/ rutan yang mayoritas penghuninya berasal dari kota besar seperti Surabaya raya. Pihak kanwil meminta agar petugas lebih ketat untuk mengantisipasi terjadinya kegiatan yang tidak perlu.
Apalagi, lanjut Wisnu, Lapas dan Rutan Surabaya saat ini mengalami overkapasitas. Saat ini Lapas Surabaya di Porong dihuni sekitar 2.039 orang dari kapasitas 1.000 orang.
Sedangkan Rutan Surabaya di Medaeng dihuni 1.250 orang dari kapasitar 504 orang. "Kondisi ini membuat kondisi keduanya lebih rentan dan berisiko," urai Wisnu.
Meski begitu, Wisnu menjamin bahwa penggeledahan masih mengutamakan kenyamanan dan keamanan warga binaan. Sehingga, proses penggeledahan yang bersifat isidentil itu dapat diterima dan berjalan kondusif.
"Kami juga berkerjasama dengan Bhabinkamtibmas Polsek dan Babinsa Koramil sebagai bentuk transparansi," terangnya.
Wartawan : Rika Syavina
Editor : Reva Marliana