SURABAYA, Jawa Timur (GerakNusantara.com) - Sebanyak 419 jamaah umrah asal Indonesia akhirnya bisa berangkat umrah setelah hampir dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19.
Namun, para jamaah tersebut harus membayar biaya dengan tarif yang jauh lebih mahal, dibanding biaya umrah sebelum pandemi tiba.
Ir. H. Yusuf Arif selaku Direktur travel haji dan umrah PT. Nurul Anwar mengatakan, untuk jamaah umrah keberangkatan dari Surabaya, biaya yang dikenakan bisa mencapai Rp35 – Rp40 juta per jamaah.
Biaya ibadah umrah ini membengkak dikarenakan jamaah dikenai tambahan biaya operasional karantina selama 13 hari dan tes PCR yang dilakukan berkali-kali baik saat berangkat maupun pulang.
Pengecekan ini di lakukan saat berada di tanah air yang terpusat di Bandara Soekarno Hatta. dan untuk saat berada di Saudi Arabia.
“Biaya menjadi sangat mahal karena ada 2 kali proses karantina, baik di Indonesia maupun di Saudi. Di Indonesia karantina 1 hari saat keberangkatan dan 7 hari saat kepulangan dan di Saudi 5 hari. Jadi total ada 13 hari karantina,” kata H.Arif kepada Wartawan GerakNusantara.com, Senin (10/1/2022).
Pihak travel sendiri memperkirakan, biaya ibadah umrah bagi jamaah yang berangkat dari Surabaya diperkirakan bertambah Rp8-10 juta menjadi Rp40 juta per keberangkatan.
Sedangkan bagi jamaah di luar Surabaya atau di kawasan Indonesia Timur, kemungkinan biaya umrah akan jauh lebih membengkak.
Wartawan : Imam Mu'iZ
Editor : Holic