SURABAYA, (GerakNusantara.com) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak membuka secara langsung Silaturrahim Daerah Bu Nyai Nasional dengan tema "Refleksi Sejarah Peran Bu Nyai Nusantara Dalam Pendidikan di Indonesia".
Acara yang diprakarsai oleh Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PW RMI NU) Wilayah Jawa Timur dan dilaksanakan di Hotel Shangri-La, Surabaya, Minggu (19/12/2021).
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Arumi Bachsin Emil Dardak, Plt Ketua Pengurus PW RMI NU Wilayah Jatim KH Abdussalam Sochib, Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama' Jawa Timur Agoes Ali Masyhuri, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, beserta 175 Bu Nyai Nusantara dari berbagai pondok pesantren di Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub yang akrab disapa Emil itu menekankan pentingnya multi peran para Nyai di pondok pesantren. Menurutnya, pengabdian yang dilakukan mereka merupakan sangu urip atau bekal hidup bagi santriwan-santriwati di bawah pengasuhannya.
Menyorot peran orang tua yang diambil alih oleh para Kyai dan Nyai, Wagub Emil mengatakan bahwa Nyai dapat membentuk gambaran perempuan sebagai bagian dari usaha pemberdayaan masyarakat.
"Orang tua dari santri-santri ini kan sudah menitipkan anaknya untuk diasuhdiasuh di pesantren untuk belajar hidup. Ada beberapa kajian di NU mengenai multi peran Nyai dalam pesantren. Jadi, mereka ini bukan hanya berkontribusi dalam kepesantrenan dan keagamaan saja, tapi juga dalam budaya, sosial, serta pemberdayaan masyarakat," terangnya.
Lebih jauh, mantan Bupati Trenggalek itu berharap agar Bu Nyai Nusantara dapat bersinergi membangun anak bangsa yang bukan hanya cakap tapi juga bermartabat. Mengingat, pondok pesantren merupakan wadah pembentukan karakter.
Wartawan : Reva Marliana
Editor : Imam Mu'iz